KEJUARAAN HOCKEY RUANGAN ASIA KE 5 - CHANGHUA TAIWAN
Bermula dari penunjukan PP FHI pada Pengprov hockey DKI Jakarta untuk mewakili negeri ini pada kejuaraan hockey ruangan Asia. Bukan hal yang kebetulan pula bahwa materi pemain yang merupakan atlet Pemusatan Latihan Daerah (PELATDA) seluruhnya beraasal dari UNJ. Tak heran bila kemudian mendapat dukungan penuh dari KONI Provinsi DKI Jakarta. Komentar bernada sinis kemudian ramai di jejaring sosial, diprovokasi oleh segelintir individu berwawasan terbatas.
Mereka mempermasahkan momentum penting tersebut. Tidak mengerti bahwa ada dampak politis besar yang dikejar dibalik skenario pengiriman tim pada event tersebut. Adalah hal yang normal, bila induk organisasi melakukan penunjukan pada tim yang dipandang pantas. Malaysia negara tetangga dengan tradisi hockey menduniapun melakukan hal yang sama, saat menunjuk tim hockey ruangan Angkatan Tentera Diraja Malaysia (Malaysia ATM) sebagai wakil resmi negara. Lalu apa masalahnya ?, pasalnya hanya karena ingin eksistensi semu di dunia maya, para provokator dungu tersebut sesungguhnya bukan siapa-siapa. Karena merekapun bukan pengurus provinsi. Beberapa diantara mereka dikenali sebagai oknum pengurus Pengprov hockey DKI yang tergusur dari zona nyamannya.
Meragukan kekuatan tim sebagai wakil Indonesia?, saat itu tim hockey ruangan putera UNJ baru saja memenangkan KHRM Piala Menpora edisi ke 9. Menjadikannya sebagai gelar ke 6 yang diraih berurutan tanpa putus sejak bulan Mei tahun 2012. Para komentator yang sibuk menanggapi posting provokatif, beberapa diantaranya masih sebagai pemain aktif. Jadi sesungguhnya mereka tau persis kualitas kekuatan tim UNJ. Pada beberapa event sebelumnya, merekapun pernah terseok-seok ketika berhadapan dengan tim putera UNJ. Kalau masalah iri, boleh-boleh saja. Tapi mereka harus tau bahwa prestasi yang didapat, diraih karena kerja keras.
Mereka mempermasahkan momentum penting tersebut. Tidak mengerti bahwa ada dampak politis besar yang dikejar dibalik skenario pengiriman tim pada event tersebut. Adalah hal yang normal, bila induk organisasi melakukan penunjukan pada tim yang dipandang pantas. Malaysia negara tetangga dengan tradisi hockey menduniapun melakukan hal yang sama, saat menunjuk tim hockey ruangan Angkatan Tentera Diraja Malaysia (Malaysia ATM) sebagai wakil resmi negara. Lalu apa masalahnya ?, pasalnya hanya karena ingin eksistensi semu di dunia maya, para provokator dungu tersebut sesungguhnya bukan siapa-siapa. Karena merekapun bukan pengurus provinsi. Beberapa diantara mereka dikenali sebagai oknum pengurus Pengprov hockey DKI yang tergusur dari zona nyamannya.
Meragukan kekuatan tim sebagai wakil Indonesia?, saat itu tim hockey ruangan putera UNJ baru saja memenangkan KHRM Piala Menpora edisi ke 9. Menjadikannya sebagai gelar ke 6 yang diraih berurutan tanpa putus sejak bulan Mei tahun 2012. Para komentator yang sibuk menanggapi posting provokatif, beberapa diantaranya masih sebagai pemain aktif. Jadi sesungguhnya mereka tau persis kualitas kekuatan tim UNJ. Pada beberapa event sebelumnya, merekapun pernah terseok-seok ketika berhadapan dengan tim putera UNJ. Kalau masalah iri, boleh-boleh saja. Tapi mereka harus tau bahwa prestasi yang didapat, diraih karena kerja keras.