SAAT LENSA KAMERA MEMBEKUKAN KENANGAN
Perbedaan paling signifikan pada even tahun ini, adalah dihadirkannya tim putera Politeknik Malaysia sebagai peserta. Tujuan utamanya adalah memberi pengalaman bertanding yang berbeda, bagi tim - tim hockey ruangan Ibukota. Sesuai prediksi, tim negeri jiran pada akhirnya mampu melaju ke partai puncak, sebelum akhirnya tersandung oleh tim tuan rumah. Melalui sebuah laga pamungkas yang keras dan mencekam sejak menit pertama. Politeknik Malaysia memang bukan tim sembarangan, mereka adalah juara pertama pada kejuaraan hockey ruangan antar perguruan tinggi Malaysia tahun 2018 lalu. Berbeda dengan kategori putera, pada sektor puteri dua tim tuan rumah tidak terbendung untuk menghadirkan sebuah All UNJ Final di hari terakhir.
Mirip dengan even sejenis tahun 2018 lalu, kali inipun tuan rumah "Full Team" menurunkan 48 atlet terbaiknya, menyebar dalam 4 tim pada 2 kategori. Mereka seperti biasa, kembali memainkan peran ganda sebagai atlet sekaligus panitia pelaksana. Sebuah tuntutan peran yang tak mudah, aktifitas yang sangat menguras fisik dan psikologis. Berbagi fokus dalam menerjemahkan taktik dan strategi permainan, sesuai skenario pelatih. Sementara di luar arena pertandingan dituntut tetap solid memainkan Job Description demi menjaga agar ritme organisasi penyelenggaraan dapat bergulir dengan mulus.