DUA MEDALI PERAK DARI NEGERI JIRAN

Even tahunan UPSI ke XII tahun ini, tak berbeda jauh dengan pelaksanaan tahun sebelumnya. Kategori perguruan tinggi (IPT) yang pada informasi awal sedianya akan dipertandingkan, ternyata dibatalkan. Demikianlah pada akhirnya 28 tim putera yang terdaftar, disebar dalam 7 pool. Sementara pada kategori puteri, babak penyisihan menyajikan pertarungan antara 16 tim yang terbagi dalam 4 pool.
Tim putera dan puteri UNJ A berhasil lepas dari cegatan tim - tim asal negeri jiran dan tim asal Thailand. Nasib berbeda dialami tim putera B dan C yang tersungkur pada babak "Knock Out" seperempat final. Itu pula yang terjadi dengan tim B puteri. Sementara tim C dengan materi wajah - wajah baru pada komposisi pemain, tersisih lebih awal pada fase penyisihan pool.
Muara akhir persaingan pada kategori puteri berujung pada terjadinya ulangan partai final UPSI 2017. Namun kali ini kedua tim finalis UNJ A dan UPM, sampai akhir waktu resmi permainan gagal menghasilkan satupun gol. Vonis penentuan pemilik podium tertinggi, akhirnya diputuskan melalui "Penalty Stroke Competition". UPM akhirnya memenangkan drama sarat gengsi tersebut dengan skor akhir 4 - 3. Kedua tim finalis melaju ke laga final setelah masing - masing memenangkan duel babak semi final atas tim Chonburi A dan B asal Thailand.
Cerita berbeda terjadi pada kategori putera. UNJ A tahun ini berhasil melaju ke babak final, setelah pada babak semifinal menuntaskan sebuah penantian panjang. Melalui laga dramatis UNJ A mengalahkan tim tangguh Angkatan Tentera Malaysia (ATM) A dengan skor 2 - 1. Kedua tim sebelumnya telah kerap bertemu pada sejumlah laga penting pada beberapa event internasional. Juara bertahan tim ATM A terlebih dahulu memimpin dengan 1 gol, namun dua gol beruntun Budi Akhmad dan Astri Rahmad di penghujung laga, memastikan kemenangan UNJ A dengan skor 2 - 1.
Pada laga pamungkas, dua tim finalis UNJ A dan tim tuan rumah UPSI Landak, sejak menit awal terlibat dalam sebuah pertarungan sengit. Kedua tim sama memilih varian permainan terbuka, drama adu produktifitas gol menjadi suguhan menarik laga final. Skor saling susul menyusul menjadikan laga puncak berlangsung mencekam. Pada akhirnya kedua tim harus puas berbagi angka sama kuat 3 - 3, di penghujung waktu resmi permainan.
Sayangnya jalannya partai final tersebut, ternoda oleh rentetan protes tim tuan rumah. Berujung pada keputusan - keputusan kontroversial wasit yang menganulir dua gol UNJ. Duel "Penalty Stroke" menjadi pilihan dalam mencari margin skor antar kedua tim finalis, pada fase krusial ini tim tuan rumah berhasil memaksakan kemenangan. Pertandingan pamungkas UPSI 2018 tersebut , berakhir dengan skor 5 - 3.
Baagi PH UNJ, event UPSI ke 12 menjadi bukti tersendiri akan konsistensi mempertahankan program "Go Internasional" yang dicanangkan hampir satu dasawarsa lalu. Catatan menunjukan bahwa UNJ merupakan satu - satunya tim asal Indonesia yang terus menerus berpartisipasi tanpa putus, sejak tampil perdana pada event tersebut penghujung tahun 2009 lalu. Event di UPSI, sejak awal telah ditempatkan sebagai media penting dalam penambahan pengalaman Internasional.