DUA MEDALI EMAS DAN SATU PERAK UNTUK UNJ.

Invitasi Hockey ruangan antar perguruan tinggi (IHRPT) ITB, mungkin adalah even hockey ruangan tertua di benua Asia. Tua dalam usia frekuensi penyelenggaraan, ternyata bukan jaminan akan kualitas mutu sebuah even. Setidaknya itu yang terasa, ada kesan bahwa elemen kepanitian kali ini kurang siap. Semua serba ala kadarnya, asal terselenggara. Jadilah kemudian even berusia 33 tahun tersebut kini kalah kelas, dari sisi kualitas organisasi penyelenggaraan dibandingkan even sejenis yang digelar perguruan tinggi lain.
Regulasi pertandingan yang selalu terlambat disosialisasikan, adalah satu dari beberapa kelemahan yang kasat mata. Kali ini peserta tidak dibatasi dari sisi usia, ataupun jenjang studi. Asal berstatus mahasiswa diperkenankan main, apakah itu mahasiswa S1 ataupun S2 tidak masalah. Itu memang sah - sah saja karena masuk ranah hak prerogatif panitia pelaksana, namun disayangkan proses sosialisasi kepada para tim peserta sangat lamban. Selama berlangsungnya even, jadwal pertandingan kerap bongkar pasang, mundur dan maju, sesuai Request peserta. Suatu saat tim putera UNJ bahkan pernah tidak bermain selama dua hari berturut - turut. Kondisi tersebut seharusnya tidak terjadi.
Namun meski banyak nilai minus, even kali ini tetap punya nilai plus dari sisi inovasi. Kali ini tim perguruan tinggi boleh menyertakan lebih dari satu tim untuk tiap kategori pertandingan. Lazimnya opsi ini hanya milik tim tuan rumah. Namun nilai plus tersebut tetap beraroma minus, karena lagi-lagi terkendala pada proses sosialisasi kepada tim-tim peserta. Semoga di masa mendatang even yang di dekade 1990 - an begitu populer dan ditunggu tersebut, dapat kembali menemukan rohnya.