PROUD OF YOU

Mari kita tengok kebelakang, 4 tahun lalu pada SEA Games ke 27 di Myanmar tahun 2013, Fitri Ayu Hendriyani (Mahasiswi angkatan 2004) menjadi pilihan pertama untuk mengawal squad tim nasional puteri. Fitri pada eranya adalah goalie utama tim puteri UNJ. Di Myanmar Indonesia hanya menyertakan tim puteri.
Fitri bukan goalie pertama asal UNJ di tim nasional. Jika ditarik mundur jauh kebelakang, ada nama RIta "Pita" Sari Dewi, kiprah mahasiswi angkatan 1989 tersebut cukup luar biasa. Ia tercatat tampil pada dua kali SEA Games. Pita demikian panggilan akrabnya, tampil perdana bagi tim nasional pada SEA Games Singapura tahun 1993 dan kemudian juga pada SEA Games Jakarta tahun 1997.
Bagaimana di sektor putera ?, pada kategori Outdoor Field Hockey, gawang tim nasional putera kali ini akan dikawal oleh duet Ahmad " Mamet" Fikri dan Indi Dwi Kustoro. Mamet, panggilan akrab Ahmad Fikri saat ini masih berstatus mahasiswa FIO UNJ (angkatan 2014). Pada IHR ISTN awal Juli 2017 lalu, Sepak terjangnya dibawah mistar gawang menghadirkan sensasi tersendiri. Enerjik dan penuh percaya diri, Mamet berhasil menjaga gawang tim putera UNJ tetap steril sampai akhir turnamen.
Berkat kontribusinya pula tim putera UNJ tampil impresif dengan catatan produktifitas 20 gol tanpa pernah kemasukan. Sementara Indi Dwi Kustoro, rakam jejak terakhirnya adalah sebagai penjaga gawang tim putera DKI Jakarta pada PON XIX Jawa Barat tahun 2017 lalu. Indi saat ini telah berstatus alumni, uniknya bersama dengan Rita "Pita" Sari Dewi, senior satu almamater kini bersama - sama berprofesi sebagai guru pendidikan jasmani di SMAN 46 Jakarta.
Pada kategori Indoor Field Hockey, terdapat dua nama yakni Dea Permana dan Sarah Amaniah. Dea Permana saat berstatus mahasiswa adalah goalie pilihan pertama tim putera UNJ. "He Is The Man for Every Crisis" di jantung pertahanan. Rekam jejak prestsinya merupakan catatan luar biasa tersendiri, salah satu diantaranya adalah rekor dua kali berturut - turut "Clean Sheet" , tidak pernah kebobolan dalam turnamen resmi antar perguruan tinggi. Dea adalah goalie utama, saat tim putera UNJ mencatat rekor "Back to Back", dua kali berturut - turut memenangkan gelar juara putera pada IHRPT ITB ke 29 dan 30.
Catatan lainnya adalah, Dea Permana bersama Indi Dwi Kustoro punya pengalaman tampil pada even hockey ruangan Asia di Changhua Taiwan tahun 2014 lalu . saat Pengprov FHI Jakarta ditunjuk mewakili Indonesia. Rekam jejak lain dari seorang Dea adalah "The Best Player" pada IHRPT ITB ke 28, penghargaan yang tak biasa untuk seorang penjaga gawang. Ia juga "The Best Goalie" pada even Singapore Indoor Hockey Challenge (SIHC) tahun 2014. Penjaga gawang bernomor punggung 23 tersebut, juga adalah goalie tim putera DKI Jakarta pada PON XIX lalu.
Sarah Amaniah memang bukan berstatus mahasiswi UNJ. Namun atmosfir kepelatihan UNJ berhasil menerbangkannya tinggi. Bakat luar biasanya tertangkap oleh kejelian mata seorang Helmy Haykal, pelatih khusus penjaga gawang. Helmy juga yang kemudian mengorbitkan Sarah menjadi pilihan pertama untuk mengawal gawang tim hockey ruangan DKI. Sarah berdiri dibawah mister gawang, saat tim puteri hockey ruangan DKI memenangkan medali emas pada PON XIX Jawa Barat, bulan September 2016 lalu. Posisi penjaga gawang dalam permainan hockey moderen memang berbeda segalanya. Goal Keeper Are Amazing People demikian mengutip motto salah satu produsen perlengkapan hockey.