Pada kategori puteri, UNJ berhasil melangkah sampai ke laga babak semi final, namun langkah untuk memperbaiki catatan prestasi tahun lalu terhenti. Tim favorit UPM menyingkirkan niatan tersebut. Duel sengit kedua tim pada babak semi-final pemenangnya harus diputuskan melalui Penalty Stroke Competition, UPM lebih beruntung memenangkan laga penting tersebut. Harapan tersisa tim puteri UNJ untuk mengulangi raihan prestasi peringkat 3, tahun ini terpaksa harus dilupakan.Tuan rumah UPSI A menghentikan obsesi tersebut, lagi - lagi harus melalui laga yang berujung pada duel adu penati. Berkurangnya kekuatan dengan 3 pemain jangkar yang ada di tim nasional SEA Games, maka posisi peringkat 4 pada klasemen akhir cukup bisa dimengerti.
Pada saat yang bersamaan di Singapura, langkah tim putera UNJ pada even Singapore Indoor Hockey Challenge (SIHC) langsung terhuyung – huyung. Pada laga pembuka di hari pertama,tim kuat ATM asal Malaysia, langganan juara kategori umum di even UPSI Malaysia dengan kejam memberondong gawang UNJ yang tampil kagok dengan 6 gol. Skor akhir pertandingan antar kedua tim adalah 6 - 1 untuk ATM.
Pada neraka pertandingan hari kedua, UNJ menghidupkan peluang dengan menundukan tim nasional Singapura B dengan skor 2 – 1. Namun lawan berikutnya Tim nasional Singapura A menggiring UNJ kembali keposisi kritis pada game ke 2 dengan kemenangan 3 – 2. Beruntung pada laga akhir, pertandingan ke 3 di hari kedua, melalui duel sengit adu produktifitas mencetak gol, UNJ lolos dari lubang jarum sekaligus menghidupkan peluang berkat kemenangan 5 – 4 atas tim Tornado Singapore.
Dengan 6 point ditangan hasil dari 2 kali kemenangan dari 4 laga, peluang untuk perebutan posisi 3 menjadi terbuka. Untuk meraih posisi tersebut telah menunggu tim Singapura A. Australian Development Team lawan terakhir pada babak penyisihan mendemostrasikan “How to Play Indoor Hockey” melalui karakter “The Real Speed and Power Game”. Sadar kalah dalam segalanya, UNJ meladeninya dengan tampil militan dan secara mengejutkan mampu memaksa kedudukan sama kuat 1 – 1 saat paruh babak. Laga "pembelajaran" tersebut berakhir dengan skor 2 - 5.
Asa posisi 3 yang peluangnya terbuka pada akhirnya gagal diraih, menyusul kekalahan telak 2 – 8 atas tim tuan rumah Singapura A. Sebuah laga antiklimaks bagi tim putera UNJ, meski sempat memimpin dengan 1 gol diawal laga. Even SIHC edisi perdana tersebut di atas, memuat sejumlah pengalaman baru yang tak pernah dialami di negeri sendiri. Sebut misalnya jadwal pertandingan yang memungkinkan tiap tim untuk tampil pada 3 pertandingan berturut-turut dalam 1 hari . Ini batas maksimal menurut regulasi permainan Hockey ruangan yang dikeluarkan FIH.
Acara pertemuan teknis yang digelar malam sebelum laga, juga berbeda segalanya. Seluruh kelengkapan pertandingan tiap tim mengalami pemeriksaan ketat, sebut misalnya tingkat kelengkungan stick Hockey, lebar penampang leg guard, termasuk glove yang akan dipakai pemain plus tipikal warna jersey yang akan digunakan saat pertandingan. Belum lagi implementasi dari Code of Conduct yang tak pernah dijumpai pada event Hockey sejenis di negeri sendiri. Demikianlah pengalaman perdana dalam mengikuti dua even berbeda di tahun 2013 ini berakhir dengan posisi 4 besar.