
Bulan Mei 2013 menjadi berbeda, Sukan Malaysia Indonesia ( Sukmalindo ) menjadi ujian penting bagi tim hoki ruangan UNJ.
Even tersebut di atas adalah dwi tarung tahunan antara tim mahasiswa dua negara serumpun, tahun ini UPI Bandung bertindak sebagai penyelenggara.
Pasti bukan suatu hal yang kebetulan, bila Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia ( BAPOMI ) menunjuk tim hoki ruangan putera dan puteri UNJ untuk mewakili negeri ini.
Bapomi pastinya tidak asal tunjuk. Setidaknya sebagai pemangku kebijakan, Bapomi telah terlebih dahulu melakukan studi pendalaman akan performa tim hoki UNJ sepanjang rentang waktu September 2011 s/d bulan April 2013. Semua gelar juara umum even hoki ruangan baik itu bersifat antar perguruan tinggi maupun antar klub ada di tangan UNJ.
Sebuah kepercayaan yang kemudian dibayar tuntas, hari Jumat tanggal 17 Mei 2013 di Gymnasium UPI Bandung tim putera UNJ Indonesia menggoreskan catatan emas, melalui sebuah kemenangan 6 - 5 ( 2 – 2 ) atas tim nasional mahasiswa Malaysia. Ini tidak pernah mampu dilakukan oleh tim Indonesia manapun sepanjang sejarah hoki negeri ini. Namun pada sektor puteri, tim mahasiswa negeri Jiran memukul balik lewat kemenangan 2 - 4.
QUADRUPLE CHAMPION
Gelar prestise Quadruple Champion adalah harga mati yang diburu pada bulan September 2013, event-nya adalah IHRPT ITB ke 28. Obsesi untuk sebuah goresan penting pada catatan sejarah tersebut, dikejar dengan kekuatan penuh. Begitu pentingnya sehingga para pemain puteri yang tengah tergabung pada Pelatnas SEA Games-pun dipinjam untuk memperkuat komposisi tim.
48 gol tanpa balas di sektor putera, adalah fakta empirik dari keganasan frame Speed and Power Game yang jadi pakem permainan tim UNJ. Tim putera STEI Jakarta, lawan pada laga puncak dipaksa menyerah dengan 5 gol tanpa balas. Demikian halnya pada kategori puteri, tampil Confidence di awal laga UNJ justru tidak mampu bermain lepas terlebih setelah tertinggal 1 gol. STKIP Pasundan memang sempat berada di atas angin, memimpin 1 gol pada paruh babak. Namun Taft Mentality para pemain puteri UNJ cukup terlatih untuk kemudian mampu membalikan situasi dan memaksakan kemenangan dengan skor akhir 3 - 2.
Disayangkan tim campuran kembali harus tersandung, hingga niatan mengulang prestasi sapu bersih gelar yang pernah ditorehkan pada tahun 1997 lalu kembali tertahan. Sempat memimpin terlebih dahulu dengan 2 gol, tim campuran UNJ kemudian melakukan "blunder" sehingga harus mengakui keunggulan STKIP dengan 2 – 3, .
Selain gelar juara umum, sederet penghargaan lain berhasil diraih. Top Scorer putra jadi milik Nugroho “Oo” Susanto, sementara trophy gelar pemain terbaik putera jatuh ketangan Alvin Mimbar. Pada kategori puteri Left Winger Rwede Sabatine untuk kesekian kalinya berhak atas gelar penyerang paling ganas. Satu-satunya gelar yang lepas adalah gelar pemain terbaik puteri.
BERSAMBUNG.........