
Mengenai kalender Masehi, era kalender ini didasarkan pada tahun tradisional yang dihitung sejak kelahiran Yesus dari Nazaret. Masehi dihitung sejak hari tersebut, sedangkan sebelum itu disebut Sebelum Masehi atau SM. Perhitungan tanggal dan bulan pada Kalender Julian disempurnakan pada tahun tahun 1582 menjadi kalender Gregorian. Penanggalan ini kemudian digunakan secara luas di dunia untuk mempermudah komunikasi.
Lembaran catatan perjalanan dimulai pada bulan Januari. Gelar Fabulous Champion dari arena IHRPT-ITB ke 29 adalah catatan pertama di tahun 2015. Istilah Fabulous Champion dikutip dari istilah yang lazim digunakan dalam terminologi National Basketball Association (NBA). Liga bola basket profesional Amerika Serikat tersebut, menggunakan istilah Fabulous Champion untuk tim yang berhasil meraih gelar juara sebanyak 5 kali berturut-turut.
Perkumpulan hockey UNJ mengadopsinya sebagai penanda momentum, mengingat sejauh ini tidak ada satupun tim di negeri ini mampu mengukir catatan fenomenal tersebut. Sejak IHRPT ITB ke 25 tahun 2010, gelar juara umum memang menjadi milik UNJ.
Tahun 2015 juga menyimpan catatan tak menggembirakan, dikandang sendiri gedung serba guna FIK UNJ. Tim tuan rumah gagal mempertahankan gelar juara umum piala Menpora ke 10. Namun pada pagelaran ke 10 tersebut, tidak ada satupun tim berhak atas piala bergilir Menpora, UNJ dan STEI Rawamangun sama rata berbagi gelar pada kategori putera dan puteri.
Pada event tersebut di atas, tim putera tuan rumah yang tak pernah kalah sejak bulan Mei 2012, dengan 6 gelar juara beruntun dari berbagai event gagal mempertahankan trend spektakular tersebut. Memang kekalahan tersebut terjadi tidak dalam waktu resmi 2 x 20 menit permainan, namun melalui Penalty Shootout. Namun kekalahan setelah serentetan catatan sukses, membekas cukup mendalam. Demikianlah “Sometimes You Win Sometimes You Learn”. gelar kategori puteri menjadi hadiah hiburan tersendiri saat itu. Tim puteri bukan hanya memenangkan laga final untuk memastikan gelar juara, namun juga mengukir catatan "Quadruple Champion", gelar ke 4 berturut-turut sejak tahun 2012.
Tahun 2015 ditandai pula dengan dimulainya program alih generasi, Every Generation Need Regeneration demikian semangat yang diyakini. Bulan September, komposisi kombinasi yang diturunkan pada ajang piala Rektor UGM ke III kembali ke Jakarta dengan hasil sempurna. Sapu bersih gelar juara putera dan puteri.
Trend regenerasi tim tersebut, kemudian diteruskan pada ajang IHR ISTN. Kali ini tanpa komposisi kombinasi, namun total menurunkan tim masa depan. Hasilnya tidak dapat dikatakan buruk, kedua tim mampu melaju kelaga puncak meskipun gagal menjadi yang terbaik.
KEJUARAAN NASIONAL
Penghujung tahun 2015, tepatnya bulan November. 24 pemain putera dan puteri asal UNJ tampil pada Kejurnas hockey ruangan, yang sekaligus merupakan babak kualifikasi PON XIX 2016. Mengawal bendera DKI Jakarta. baik tim putera maupun puteri tampil Impresive untuk menyapu bersih seluruh gelar juara.
Catatan unik yang cukup membanggakan dari ajang Kejuaraan nasional lalu adalah, bahwa selain 24 pemain yang tampil berjersey DKI pada kategori hockey ruangan. UNJ memberikan kontribusi pula pada tim hockey lapangan, dengan 9 pemain putera dan 1 pemain puteri. Melengkapi kontribusi 34 pemain asal UNJ bagi tim ibukota. Bukan hanya pemain, 6 pelatih asal UNJ adalah "Man Behind The Gun" tim pelatih hockey ruangan. Sementara pada kategori hockey lapangan 4 pelatih asal UNJ ikut memperkuat komposisi pelatih.
KEGIATAN INTERNASIONAL
Bulan October tahun 2015 juga menyimpan kenangan tersendiri, pada ajang Singapore Indoor Hockey Challenge ke III ( SIHC). Para pemain UNJ yang turun bertanding membela nama FHI Jakarta, kembali ke tanah air dengan gelar juara putera dan peringkat II puteri. Bukan cuma itu, gelar pemain terbaik pada sektor putera juga menjadi milik Astri Rahmad. Sementara Novi Sada untuk kedua kalinya berturut - turut terpilih sebagai pencetak gol tersubur pada ajang SIHC.
Catatan menarik lain dari ajang SIHC, dari sisi kuantitas 40 pemain putera dan puteri asal UNJ serentak tampil mewakili 3 tim berbeda. Sebuah momentum penting tersendiri dalam catatan perjalanan komunitas hockey UNJ, yang pastinya tidak pernah terjadi sebelumnya. Atmosfir kondusif buah dari reformasi internal yang digulirkan sejak tahun 2012 lalu memang sangat berdampak signifikan pada roda pembinaan.
Bertanding memperkuat 3 tim berbeda ?, bagaimana itu bisa terjadi ?. Begini ceritanya, 24 pemain putera dan puteri bertanding membela nama tim hockey ruangan DKI Jakarta. Sementara itu 10 pemain puteri pada event tersebut berlaga dibawah nama tim UNJ Indonesia. Pada saat yang bersamaan, 6 pemain putera asal UNJ dipinjamkan demi memperkuat tim Nusantara Hockey Club (NHC). NHC adalah salah satu tim asal Indonesia yang juga tampil pada ajang SIHC 2015.
Dua gelar terakhir yang diraih di tahun 2015 ini, adalah gelar juara putera dan puteri kompetisi liga hockey Jakarta (LHJ). Kompetisi LHJ memang bukan menjadi target, namun dua gelar tersebut menjadi penutup yang manis di bulan Desember.