3 GELAR JUARA DARI 4 LAGA FINAL

Kemenangan tersebut tak dapat dipisahkan dari kontribusi luar biasa kapten tim Nur “Zia” Fauziah. Zia, begitu ia biasa disapa, merupakan Drag Push Specialist, Hattrick 3 gol yang dihasilkannya pada laga final, merupakan hasil konversi hukuman Penalty Corner, melalui Pola klasik, Injector - Stopper - Executor. Demostrasi spesialisasi yang kemudian juga memastikannya terpilih sebagai Top Score dengan produktifitas 9 gol, tak heran pula jika pilihan gelar pemain terbaik puteri jatuh kepadanya. Ini gelar pencetak gol terbanyak kedua baginya, belum genap 1 minggu Nur Fauziah juga tercatat sebagai Top Score IHR ISTN XVII dengan catatan produktifitas 11 gol. Rekor lain yang dicatat oleh tim puteri UNJ pada even tersebut, adalah catatan "Clean Sheet" tidak pernah kemasukan gol, dengan produktifitas 14 gol. Itu pula penyebab pilihan untuk gelar penjaga gawang terbaik jatuh kepada Ira, goalie tim puteri UNJ.
Laga final puteri KHR UPI bagi tim puteri UNJ merupakan partai final ke 2 dalam rentang 15 hari. Ini kali pertama pula dalam sejarah hockey ruangan di negeri ini , terjadi 2 penyelenggaraan even hockey ruangan antar perguruan tinggi berlangsung tanpa jeda hari. Ketatnya jadwal antar dua even tersebut, berdampak langsung pada keberangkatan tim menuju kota Bandung, Untuk kali pertama, tim diberangkatkan langsung seusai upacara penutupan IHR ISTN. Kondisi ini tentu saja tidak pernah terjadi sebelumnya. Uniknya pula, pada kedua even tersebut UNJ tidak melakukan perubahan signifikan pada komposisi pemain. Tercatat hanya terjadi pergantian 1 pemain pada kategori putera dan puteri. Sementara pada kategori campuran antar klub, dilakukan rotasi terhadap 2 pemain.
Hasil yang dicapai sesuai harapan, memang tim putera gagal mengikuti jejak tim puteri. Pada partai final putera, mereka harus mengakui keunggulan tim tuan rumah UPI Bandung dengan skor akhir 1 - 3. Tampil stabil, terus menerus dalam 2 even, dengan kuantitas pertandingan di atas angka 10 laga tentu tidak sebarang tim perguruan tinggi mampu melakukannya. Sebagai catatan tim UPI yang mengalahkan mereka pada partai final, tidak berpartisipasi pada even IHR ISTN. Demikianlah, 3 gelar juara dari 4 laga final pada 2 even dalam rentang waktu 15 hari, sebuah catatan yang tidak mudah. rekam jejak selalu sampai ke babak final tentunya punya nilai lebih tersendiri. Konsistensi performa adalah cermin dari kualitas implementasi Periodisasi program latihan.