SEBUAH PILIHAN BIJAK
UNJ bersama STEI tahun ini beruntung kembali dapat ikut berpartisipasi pada kejuaraan Hoki ruangan satu-satunya di negeri jiran tersebut. Bukan hal yang kebetulan pula kalau kedua wakil negeri ini sama – sama mencatat raihan prestasi maksimal pada posisi 4 klasemen akhir pada dua sektor yang berbeda. UNJ harus puas dengan posisi 4 di sektor putera sementara STEI di kategori puteri.
Tentu saja ini bukan raihan yang mengecewakan mengingat baik tim UNJ maupun STEI bermain dalam atmosfir kompetisi dengan level yang jauh lebih tinggi dibandingkan kejuaraan antar perguruan tinggi di negeri ini. Tim – tim tuan rumah yang tampil pada Kejohanan Hoki Dewan terbuka tersebut adalah tim – tim yang terdiri dari kumpulan individu – individu dengan penguasaan teknik di atas rata - rata. Dimana beberapa diantaranya punya “jam terbang” pengalaman bermain di tim nasional mahasiswa ataupun pada tim nasional Malaysia.
Malaysia adalah negara dengan tradisi panjang bermain di level elit Hoki dunia, sebuah catatan yang pastinya tidak dengan instan diraih, tetapi direnda melalui sebuah proses panjang, bertingkat dan berkesinambungan. Tetapi tradisi tersebut digoreskan pada lembaran catatan permainan Hoki lapangan dengan jumlah 11 pemain dan ukuran lapangan yang lebih besar.
Hoki ruangan berkembang dengan pesat pada dekade 2000 an lengkap dengan pengakuan resmi badan dunia FIH, merupakan pilihan alternatif yang tak kalah menarik untuk sebuah tujuan perburuan prestasi. Format permainan Hoki ruangan dengan 6 pemain plus lapangan yang ukurannya jauh lebih kecil memang menjanjikan suguhan permainan cepat berkarakter speed and power game yang menarik, rating tertinggi pemirsa Eurosport pada kejuaraan dunia Hoki ruangan terakhir pada tahun 2010 lalu menjadi bukti otentik tersendiri.
Peta kekuatan Hoki ruangan untuk kelas Asia uniknya bukan dikuasai oleh negara – negara dengan tradisi Field Hockey seperti India, Pakistan,Korea selatan ataupun Malaysia. Iran penguasa Asia saat ini bukanlah negara dengan tradisi panjang dalam cabang olahraga Hoki. Jika selama ini negeri kita mengalami stagnasi dalam perburuan prestasi pada Field Hockey, mengapa kita tidak mencoba meniru jejak bangsa Persia lewat format Hoki ruangan. Iran dan beberapa negara lain telah membuktikannya.
Tahun ini adalah tahun ketiga partisipasi tim Hoki UNJ pada kejohanan tersebut. Sejauh ini di arena tersebut UNJ terbukti mampu memberikan perlawanan serius dalam laga dengan format Hoki ruangan. Pastinya akan beda ceritanya bila permainan digelar di atas rumput sintetis. Jika fakta empirik membuktikan bahwa kita bisa bersaing pada format Hoki ruangan, mengapa kita harus terus "tidak sadar" dengan memburu fatamorgana prestasi di arena field hockey.
Semoga di Kejohanan dewan terbuka pada tahun 2012 mendatang akan lebih banyak lagi perguruan tinggi negeri ini yang tergerak untuk berpartisipasi. Pastinya bagi perguruan tinggi di negeri ini akan lebih mudah untuk menghadirkan sarana latihan Hoki ruangan di lingkungan kampus, dibandingkan harus memimpikan sebuah lapangan hoki sintetis.
Demi mempertahankan konsistensi kehadiran pada even tersebut di atas tahun ini UNJ merelakan untuk tidak ikut serta pada perhelatan Liga hoki mahasiswa nasional , tentu saja tidak ada maksud sedikitpun untuk mengesampingkan even berskala nasional tersebut. Keputusan tersebut lebih didasari pada realita dalam pemilihan fokus konsep pembinaan.