Pada laga puncak Jabar calon tuan rumah PON 2016 mendatang, menggusur Kuda Hitam tim pendatang baru Provinsi Banten dengan skor tipis 2 - 1.Sementara pada kategori puteri, DKI Jakarta mengukuhkan diri sebagai yang terbaik setelah menghentikan ambisi tim puteri Jawa Barat dengan skor 2 - 1.
Bagaimana kontribusi UNJ ?, bukan sesuatu yang kebetulan bila 24 pemain asal UNJ mendominasi komposisi 12 pemain putera dan puteri hockey ruangan DKI. Para pemain sejak ber-Jersey UNJ adalah penguasa seluruh Event Hockey ruangan penting di negeri ini. Mereka juga lumayan kenyang pengalaman Internasional.
Para pemain tersebut adalah produk reformasi internal yang dilakukan perkumpulan hockey UNJ. Sejak medio tahun 2011, UNJ melakukan serangkaian varian langkah signifikan dalam konsep pembinaan. Teristimewa pada implementasi Periodisasi Program Latihan. Dampaknya ?, memang ada segelintir individu baik ex pembina ataupun atlet yang tak puas, abaikan saja karena tidak signifikan. Tidak mungkin pula harus menyesuaikan diri dengan variabel negatif yang akan menghambat akselerasi. Wasting Time berkompromi dengan variabel negatif berwawasan terbatas. Action Speak Louder Than Words, simak saja faktanya. Catatan prestasi yang ditorehkan UNJ kini, belum pernah dilakukan sebelumnya. So What... gitu loh.
Cuma pemain ?, ternyata tidak. The Man Behind The Gun, komposisi pelatih seluruhnya baik tim putera maupun tim puterinya juga adalah para pelatih asal UNJ. Dipilih dan dibina sesuai dengan kebutuhan program Pelatda seiring dengan reformasi total yang dilakukan pada tubuh Pengprov hockey DKI. Mengapa harus asal UNJ ?, jawabannya tidak semua, pada komposisi pelatih tim Field/Outdoor Hockey juga ada pelatih non UNJ yang dipandang cukup kompeten. Dikotomi tersebut kerap diapungkan pihak tertentu, sekedar menimbulkan friksi tak bermutu. Come On...rumah sakit paling primitif di sudut pedalamanpun tidak akan memilih mantan pasien untuk mengobati orang sakit. Era Sport Science butuh individu-individu pelatih dengan fondasi edukasi yang sesuai dengan tuntutan profesi.
Catatan penting lain yang tersisa dari Kejurnas hockey ruangan kali ini, adalah gagalnya DKI Jakarta menyapu bersih seluruh gelar. Suatu hal yang Unpredictable ketika tim putera DKI, gagal keluar dari Pressure saat laga babak Semi-Final. Tertinggal 0 - 2 pada paruh laga, kedua tim bertarung All Out pada Decisive Battle selama 20 menit waktu tersisa babak kedua. Lima gol terjadi pada babak krusial tersebut, menjadikan jalannya laga berlangsung sangat-sangat menarik. Skor akhir 4 - 3 untuk Jabar. Hasil tersebut bagi tim putera UNJ yang pada Kejurnas ini berjersey DKI Jakarta, adalah catatan kekalahan pertama dari tim dalam negeri. dalam rentang waktu dua tahun terakhir.