
Tahun 2014 akan dikenang sebagai tahun padat kegiatan dan juga sebagai tahun prestasi bagi perkumpulan hoki UNJ. Agaknya juga akan menjadi tahun penuh kenangan bagi para pelakunya. Kaleidoskop Perkumpulan Hoki UNJ (PH UNJ) tahun 2014, dibuka dengan pemilihan Idang Hasan Ismail sebagai ketua PH UNJ yang baru, menggantikan Roqiba Nissa yang selesai masa kepengurusannya. Alih tongkat estafet yang merupakan proses natural ini kemudian berlanjut dengan keberhasilan penyelenggaraan even Kejurnas hoki ruangan antar pelajar se Indonesia (Januari).
Sukses ganda adalah catatan tersendiri yang berhasil diraih, pada paruh pertama tahun 2014. Sebuah catatan sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi. Untuk ke 9 kalinya Kejurnas hoki ruangan piala Menpora berhasil digelar dengan sukses (April). Gelar bergengsi juara umum Piala Menpora untuk kesekian kalinya masuk dalam genggaman. Catatan prestasi ini adalah untuk ketiga kalinya berturut-turut. Piala Menpora RI adalah even paling prestisius, diyakini sebagai barometer prestasi hoki ruangan mahasiswa negeri ini.
PADAT KEGIATAN INTERNASIONAL
Menyusul keberhasilan tersebut PP FHI menawarkan kesempatan pada tim putera untuk tampil mewakili Indonesia pada kejuaraan hoki ruangan Asia di Changhua Taiwan (15 - 22 Juni 2014). Penawaran yang direspon positif dan didukung penuh oleh KONI Provinsi DKI Jakarta, mengingat komposisi pemain yang juga adalah atlet anggota Pelatda PON 2016.
Masih segar pula dalam ingatan polemik tak bermutu yang terjadi di dunia maya menyusul keberangkatan tim menuju event tersebut. Biarlah para "katak dalam tempurung" tersebut berkicau. Dahlan Iskan pernah menyebutkan dalam setiap perubahan selalu saja ada kelompok 10% yang baiknya “dieman-eman” (istilahnya) saja. Kalau ilmuwan marah, selain ada yang benar, ada juga yang lucu. Bukan logika yang dicari seperti layaknya ilmuwan sejati yang open mind, tapi kalimat nggak penting yang menyinggung perasaannya. Kalimat itu dikutip dalam pesan twitter, lalu dikomentari dengan gaya dosen zaman dulu yang uring-uringan memeriksa paper mahasiswa. Lalu dari situ diharapkan mendapat dukungan dari komunitas yang tentu saja menjawab dengan jenaka dan lucu-lucuan juga. Sebuah pergumulan yang indah yang kadang membingungkan bagi yang lain. "anjing mengonggong kafilah terus berlalu". Lagi pula siapa pula mereka ?.
Kepercayaan berikutnya datang dari Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI). Berupa surat keputusan penunjukan tim puteri UNJ, untuk mewakili negeri ini pada ajang tahunan Sukan Malaysia Indonesia (SUKMALINDO) di Universiti Tun Hussein Onn, Batupahat Johor Malaysia (28 - 31 Agustus).
Menyikapi hal tersebut PH UNJ memutuskan untuk mengesampingkan ego, memutuskan untuk membentuk tim puteri dengan materi heterogen. Beberapa pemain asal perguruan tinggi lainpun diundang untuk memperkuat Squad. Disatu-atapkan dalam sebuah Training Camp berdurasi 2 minggu, tentunya dengan biaya mandiri PH UNJ.
Kembali dari ajang Sukmalindo, telah menanti upacara peringatan hari olahraga nasional. Sebenarnya ini ritual rutin tahunan pada tiap bulan September, namun untuk tahun 2014 menjadi berbeda dan punya kenangan tersendiri. Tim hoki UNJ dianugerahi penghargaan sebagi tim paling berprestasi dari Rektor. Sebuah penghargaan atas konsistensi tradisi prestasi.
Bulan October, mirip dengan tahun 2013 lalu. Dua International Event di dua negara berbeda di tanggal dan hari yang bersamaan. Demikianlah tim utama putera dan puteri berangkat bertanding di even Singapore Indoor Hockey Challenge dengan mengusung nama tim Jakarta Selection. Sementara pada saat yang bersamaan, tim putera dan puteri pelapis tampil membela nama almamater UNJ pada event Kejohanan Hoki Dewan Terbuka UPSI di Tanjung Malim, Perak - Malaysia.
Hasilnya, dari Singapura tim puteri Jakarta Selection kembali dengan gelar juara 1. Sementara tim putera harus puas dengan posisi peringkat 2, usai harus mengakui keunggulan tim Bush Ranger - New South Wales Australia pada laga puncak. Dari negeri jiran Malaysia The Young Guns tim puteri UNJ kembali ke tanah air dengan prestasi peringkat 4 pada klasemen akhir. Pada kategori putera, langkah UNJ terhenti sebatas babak 1/4 final. Apa yang diraih di Malaysia bukanlah sesuatu yang buruk,mengingat minimnya pengalaman bertanding pada tingkat internasional.
Tahun 2014 adalah salah satu tahun terbaik dalam proses pembinaan. Betapa tidak, andaikan pada saat yang bersamaan dengan kepergian 40 pemain pada dua even tersebut di atas, lalu di tanah air ada undangan untuk berpartisipasi pada even hoki ruangan lainnya. maka PH UNJ tetap akan dapat menyertakan tim lapis ketiga, dengan kualitas tim yang tetap dapat dipertanggung jawabkan.
KEJUARAAN NASIONAL
Memasuki penghujung tahun 2014, medio bulan Desember. 24 pemain putera dan puteri asal UNJ tampil pada Kejurnas hoki ruangan mengawal bendera DKI Jakarta. Hasilnya tim puteri DKI Jakarta menjadi yang terbaik pada kategori puteri. Tim putera kali ini harus puas pada posisi peringkat 3. Ada catatan unik yang terjadi pada ajang tersebut, tim putera Banten yang tampil pada laga final diperkuat oleh 5 pemain asal UNJ. Begitu pula tim putera Papua diperkuat pula oleh 1 pemain asal UNJ. Sehingga total keseluruhannya 30 pemain asal UNJ tampil pada even tersebut membela 3 provinsi berbeda.
Berselang beberapa hari kemudian, pada ajang Kejurnas hoki lapangan. Tim putera DKI turun bertanding, dengan komposisi pemain diperkuat oleh 8 pemain asal UNJ, tentunya individu yang berbeda dengan komposisi tim hoki ruangan. Mereka melaju ke laga puncak, sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan tim putera Papua dan harus puas finish pada posisi peringkat 2.
Secara kuantitas, ada 39 pemain asal UNJ berkiprah pada ajang Kejurnas hoki ruangan dan lapangan. Selain pemain,UNJ juga memberikan kontribusi signifikan pada komposisi pelatih. 9 pelatih asal UNJ dipercaya untuk meracik komposisi pemain DKI Jakarta.
Bulan Desember ditutup dengan keberhasilan menggelar, kejuaraan hoki ruangan antar SMA se DKI Jakarta. Kegiatan bertajuk piala Walikota Jakarta Barat tersebut, adalah sebuah kegiatan insidentil. Nilai positif yang dapat dipetik adalah PH UNJ memaksimalkan kegiatan tersebut, sebagai media demi melatih elemen kepanitiaan menyongsong penyelenggaraan dua kegiatan penting pada tahun 2015 mendatang. Yakni Kejurnas pelajar piala Rektor UNJ pada bulan Januari, serta Kejurnas mahasiswa piala Menpora pada bulan April.
Demikianlah tahun 2014, tahun padat kegiatan dan prestasi. 4 kegiatan internasional, plus 2 keberhasilan penyelenggaraan kegiatan. Tentunya kegiatan yang bukan digelar sekedarnya atau asal terselenggara. There is No Secrets To Success. It is The Results of Preparation, Hard work, and Learning from failure. Demikian Jendral Colin Powell mendefinisikan arti kata sukses. Selamat tinggal tahun 2014 yang luar biasa, selamat memasuki tahun 2015.(V)