Never underestimate the heart of a champion

Lima gelar juara teranyar, diraih dalam rentang waktu belum genap 2 tahun. Terhitung sejak bulan Juli tahun 2017 lalu. Trend positif tersebut bermula dari sebuah eksperimen, keberanian menurunkan sebuah komposisi regenerasi. "Every generation need regeneration" demikian semangatnya saat itu, memang tidak tanggung – tanggung 6 wajah baru disuntikan dalam komposisi pemain. Itulah yang diturunkan saat IHRPT ITB ke 31, bulan Januari 2017. Hasilnya cukup menjanjikan, meski harus tersungkur pada babak semifinal usai ditaklukan oleh UPI Bandung, melalui Penalty Shootout Competition. Dengan cara yang sama pula, dikandang sendiri langkah mereka terhenti pada laga final. Itu terjadi pada even KHRM piala Menpora ke 12 bulan April 2017, kali ini UNNES Semarang yang memberi mereka pelajaran berharga. Saat itu vonisnya lagi - lagi melalui duel Penalty Shootout.
Melalui desain program khusus, komposisi regenerasi tersebut mulai menampakan taringnya. Pada bulan Juli 2017, mereka melakukan "Revenge" atas UPI Bandung. Melalui varian Full Court Press, mereka menang dengan 4 gol tanpa balas pada final IHR piala Rektor ISTN ke XVI. Even di ISTN tersebut merupakan gelar pertama mereka. Semakin menemukan bentuk idealnya, penghujung bulan October 2017 mereka mampu menembus babak semi final kategori terbuka, pada International Indoor Hockey Championship UPSI di Tanjung Malim, Perak-Malaysia. Berlanjut kemudian dengan gelar kedua, saat berhasil menempati posisi podium tertinggi pada even UI Indoor Hockey Tournament bulan Desember 2017.
Awal tahun 2018, di Jatinangor Jawa Barat pada arena IHRPT ITB ke 32, mereka melaju ke partai puncak untuk memburu gelar ke 3. Kali ini dengan demostrasi produktifitas gol dahsyat. Kapten tim Nur "Zia" Fauziah, memimpin rekan-rekannya melaju ke partai pamungkas dengan produktifitas 44 gol tanpa pernah kemasukan. Trand positif tersebut kemudian berlanjut, pada babak final mereka menghentikan ambisi juara bertahan UPI dengan skor akhir 3 – 1.
Gelar ke 4 diraih di minggu pertama bulan Juli 2018, sebuah catatan “Back to Back” mengulang prestasi pada IHR ISTN XVI tahun 2017. UNPAD Bandung, lawan di laga puncak tak tahan dengan tempo permainan tinggi yang dikembangkan sejak menit pertama. Skor akhir 6 – 1 memberikan gambaran transparan, mengenai jalannya partai puncak IHR ISTN XVII. Tanpa jeda waktu, seminggu kemudian gelar ke 5 masuk dalam genggaman. Pada partai puncak KHR UPI, tuan rumah UPI yang tak hadir pada even IHR ISTN, gagal meladeni agresifitas permainan. Laga klasik antar kedua timpun berakhir dengan skor 4 - 0.