
Bila tim putera UNJ A,B dan C serta tim puteri UNJ B didominasi oleh mahasiwa dan mahasiswi Fakultas ilmu Keolahragaan ( FIK ), maka tim puteri UNJ A diperkuat oleh 3 pemain non FIK. Annisa “ Icha” Sharafina yang merupakan salah satu pemain kunci di jantung pertahanan, adalah mahasiswi Fakultas Ekonomi. Demikian halnya dengan Fenny Febriani Lin. Sementara Indah Palupi Pramuningtyas adalah mahasiswi pada Fakultas Ilmu Pendidikan.
Sebelumnya tidak pernah terjadi dalam sejarah tim puteri, sejak era IKIP Jakarta sampai pada era UNJ komposisi pemain pada tim puteri menjadi sedemikian multi fakultas. Umumnya selalu didominasi oleh mahasiswa fakultas Olahraga, sebelumnya terjadi tidak pernah lebih dari satu orang.
Ini juga membuktikan bahwa ketiganya mampu bersosialisasi dengan cukup baik dengan mahasiswi fakultas olahraga lainnya dan terbukti cukup tahan menghadapi disiplin khas fakultas olahraga, selain memiliki Passion dalam melahap porsi program latihan.
Bagi rekan – rekannya di tim hoki UI ( sebelumnya Icha adalah pemain tim puteri UI ), performa yang diperagakan seorang Icha sejak tahun 2012 lalu mungkin cukup mengagetkan. Betapa tidak sejak resmi menjadi mahasiswi fakultas ekonomi UNJ, Icha – panggilan akrab Annisa Sharafina, kemudian mengalami Up-Grade dari sisi kualitas komponen biomotorik. Icha sebagai bagian dari tim puteri UNJ kini tampil beda dibandingkan sebelumnya, jauh lebih Skillfull serta berkarakter Speed and Power dibandingkan saat memperkuat tim puteri UI.
Demikian halnya dengan Fenny Lin, Winger tim puteri UNJ A ini, kini berbeda segalanya dibandingkan saat tampil memperkuat tim SMAN 39. Fenny kini jauh lebih cepat dan bertenaga. Sementara Indah yang mengenal olahraga hoki sejak menjadi mahasiswa UNJ, kini bukanlah seorang Indah saat tampil perdana memperkuat tim UNJ B pada kejurnas edisi ke 7 tahun 2012 lalu.
Ketiga pemain puteri beda fakultas tersebut, cukup punya kontribusi positif pula pada deretan kemenangan tim UNJ A melalui gol - gol yang dihasilkan sepanjang babak penyisihan.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam terminologi olahraga moderen terbukti mampu memberikan kontribusi positif, kini memang dibutuhkan pemain yang punya kemauan dan disiplin, dibandingkan pemain yang punya bakat lebih tetapi tidak cukup memiliki kemauan keras.