
Tentunya keputusan Dikti tersebut bukan tanpa dasar, dan tak perlu menjadi polemik tak bermutu di sosial media. Hal yang belakangan ini kerap gencar dilakukan segelintir oknum berwawasan terbatas, menyikapi pengiriman tim hoki ke even internasional. Dikti tentunya tidak asal tunjuk, pastinya telah melakukan pendalaman terhadap rekam jejak performa sepanjang rentang tahun 2013 - 2014.
Ajang tahunan Sukmalindo tahun ini akan digelar pada penghujung bulan Agustus mendatang, dengan University Tun Hussein Onn Batupahat Johor Malaysia bertindak sebagai tuan rumah.
Selain dwi tarung hoki ruangan yang tahun ini hanya akan mempertandingkan kategori puteri. Even Sukmalindo kali ini juga akan mempertandingkan beberapa cabang olahraga. Kontingen mahasiswa Indonesia akan diwakili oleh ( ABFII PERBANAS) pada cabang olahraga Bulutangkis, UNJ pada Sepak takraw putera. Futsal putera akan diwakili oleh Universitas Batam, Bola Voli putera diwakili oleh UNTAG Semarang dan untuk Bola Voli puteri Dikti menunjuk UNS - Solo. Ajang Sukmalindo juga punya Content misi kebudayaan, dan Universitas Riau Kepulauan tahun ini mendapat kepercayaan sebagai duta budaya.
TRAINING CAMP MANDIRI
Sadar akan beratnya tanggung jawab serta prediksi kekuatan calon lawan, perkumpulan hoki UNJ (PH UNJ) memutuskan mengesampingkan ego dan fanatisme sempit dalam pembentukan tim puteri menuju even tersebut. Untuk memperkuat Squad tim puteri hoki ruangan mahasiswa Indonesia, PH UNJ mengundang 6 pemain puteri tambahan. Amunisi anyar tersebut berasal dari UPI Bandung ( 2 pemain ), STKIP Cimahi ( 1 pemain ), STEI Jakarta ( 2 pemain ) dan UNIGAL Ciamis ( 1 pemain ). Duet pelatih asal UNJ, Hartman Nugraha dan Yayan Hendriyana dipercaya untuk memadukan para pemain tersebut di atas dengan komposisi 6 pemain asal UNJ.
Komposisi heterogen tersebut kemudian digodok dalam sebuah pemusatan latihan terpadu, berlabel UNJ Hockey Training Camp. Sebuah konsep pemusatan latihan berdurasi 14 hari, yang sengaja didisain dan dihadirkan untuk mempertajam persiapan tim. Treatment tersebut digelar mandiri tanpa dukungan anggaran Dikti. Keputusan strategis yang lebih didasari pada tanggung jawab moril.
Demikianlah sejak tanggal 12 Agustus 2014 lalu, digelarlah sebuah Short Plan Preparation yang dibangun berdasarkan prinsip - prinsip Periodisasi program latihan moderen. Dinamika Volume,Intensitas dan kepadatan latihan, dikalkulasi dengan detail sesuai pakem Scientific Approach. Rentetan Training Load, Recovery Session, aspek psikologis plus asupan Nutrisi detailnya ditata, demi mengendalikan kompensasi. Efek dominonya diharapkan akan menggiring Peak Performance tercapai tepat sesuai dengan tuntutan hari pertandingan.
Skenario tersebut di atas adalah Adopsi konsep Modern Training Camp yang kini tengah jadi Trend. Bagian dari komoditas industri olahraga modern yang gencar ditawarkan beragam vendor internasional, dimana kemasan High Performance Training menjadi nilai jual.
Memang masih jauh dari kata sempurna, namun setidaknya inilah "Pathway" jalan pintas memaksimalkan persiapan dengan menjagokan kualitas latihan, mensiasati sempitnya waktu persiapan. Muara akhir yang dituju adalah mencoba untuk mengulang catatan sejarah spektakuler yang pernah berhasil digoreskan tim hoki ruangan putera, pada ajang yang sama tahun 2013 lalu. Ketika itu tim putera hoki ruangan UNJ yang ditunjuk Dikti mewakili Indonesia, tampil militan dan berhasil menjinakan Malaysia dengan skor akhir 6 - 5. Sebuah catatan kemenangan yang sebelumnya tidak pernah berhasil dilakukan tim hoki negeri ini di ajang Sukmalindo.
Action Speak Louder than Words itu yang diyakini, setidaknya bukan asal kumpul dan berangkat bertanding. Menyikapi kepercayaan yang diberikan Dikti, tanpa arogansi dan fanatisme sempit. Berpikir bijak, tidak memaksakan membangun tim dengan materi homogen. (Vatco)